TRIBUNBATAMID - Dul Jaelani ternyata pernah berikan gurunya saat sekolah sebuah puisi. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan oleh putra Maia Estianty karena tak bisa menjawab soal matematika. Dul Jaelani diketahui beberapa kali menulis lirik lagu untuk single lagu terbarunya. MATEMATIKA CINTA Dian Mardiana 1 + 1 – 1, Itulah cintaku Seperti lingkaran Yang tak pernah habis Dimakan oleh detik detik waktu Seperti angka 0, tak kan bisa dibagi, jika dipaksa, ia akan minus alias mati! Cintaku, Seperti angka tegak berdiri Sendiri, tanpa orang lain Dan cintaku, Seperti perkalian yang tak habis oleh sisa waktu Hitunglah cintaku, Ibu! Imroatun Nadifah Beribu pengorbananmu Beribu cinta tlah kau berikan untukku Diriku 1, Tapi cinta dan sayangku 1000 untukmu Cintaku bagaikan lingkaran dan aljabar untukmu Lingkaran yang tak pernah ada sudut batasnya Aljabar yang berisi banyak suku Variabelnya dirimu, Ibu Dan koefisiennya diriku Yang selalu membutuhkanmu dan bisa berpisah darimu Waktu terus berjalan, dan berjalan Tapi, Kasihku padamu Ibu, tak kan pernah habis Bagaikan beribu bintang di langit Himpunan cintaku ku berikan padamu Himpunan cinta yang tak kan pernah habis dan berbatas, untukmu. Sahabat Holifatul jannah Persahabatan kita seperti lingkaran Yang tidak ada batas sudutnya Kau bagaikan jari-jari dan akulah diameternya Dimana diameter tanpa jari-jari tidak akan ada Engkau seperti pusat lingkaran yang slalu ada di tengah-tengah kehidupanku Aku bagaikan konstanta jika tanpamu Oleh karena itu,,,, Kita bagaikan bentuk al-jabar yang terdiri dari beberapa suku dan terbentuk menjadi satu. SEMPATKANLAH Lisa Aprilia Hidup hanya sekali Dosa jangan di tambah Pahala jangan di kurangi Cinta jangan di bagi Manfaatkan kesempatan itu sebaik baik mungkin Karena bisa jadi kesempatan untuk mengurangi dosa , Untuk menambah pahala Untuk hidup tidak datang dua kali Matematika keluarga wahyudi 1 + 1 = dua Itulah orang tuaku 1 – 1 = 0 Berarti aku tidak punya saudara 2 – 1 = 1 Itulah rumahku Kamu Dibawah pohon kumenulis sebuah puisi tentang dirimu Dan ku melihat bintang kelangit untuk melihat bintang Dan ku hitung bintang itu, meski tidak semua Tapi,,,, Cintaku untuk bagaikan pasir yang ada di laut Meski orang pintar matematikanya Walaupun dia menggunakan rumus apapun Dia tak akan bisa karena terlalu banyak cintaku untukmu . Itulah cintaku padamu ………. ? Matematika cintaku Supriyanto Cintaku tak seperti tembereng Cintaku tak seperti al-jabar yang dibantu Cintaku murni bagaikan konstanta Yang tidak dibantu tetapi berdiri dengan sendiri Cintaku tak seperti variabel Yang slalu berganti ganti Cintaku bagaikan lingkaran yang tak ada ujungnya untukmu Cintaku bagaikan diagram venn Yang slalu bersama bersatu yang tidak akan berpisah Cintaku bagaikan kedudukan lingkaran Yang berpusat B yaitu artinya bersatu Itulah matematika cintaku …….. J Matematika Cinta Sahniwa 1 + 1 itulah cintaku Cintaku yang tak pernah terbagi Cintaku seperti lingkaran Yang tak pernah ada habis oleh detik detik waktu yang berputar Cintaku tak kan terbagi Karena cintaku hanya untukmu seorang Ruang kubus yang slalu menjadi renungan hatiku Cintaku seperti perkalian yang tak akan habis sampai akhir hayatku HIDUP-KU Moh. Buddi Begitu banyak dosa yang kulakukan 1 diriku 1000 dosa didalam hidupku 1 dirimu beribu ribu rasa sayangku padamu Hidupku bagaikan lingkaran Yang tak berujung dan hidup slalu berputar Dengan detik dan waktu Dan terlalu banayak dosa yang banyak kulakukan Walaupun aku satu tetapi Beribu ribu dosa yang aku perbuat Selama sepanjang hidupku Matematika cintaku Yono Cintaku padamu bagaikan lingkaran Yang tak pernah ada batasnya Bagaikan positif dan negatif Yang slalu saling berpasangan Cinta dan sayangku padamu Bagaikan garis vertikal Yang akan slalu berdiri tegak tuk menjagamu Karena ku tahu aku dan kamu akan slalu setia Matematika Hidup Misrawi 1 X aku dilahirkan 1 X aku hidup 1 X aku akan mati 1 X aku punya ayah dan ibu 1 cintaku ….. itu kamu Hidup hanya 1X Dosa jangan + Amal jangan di – Cinta jangan di 😕 1 CINTA Hermanto 1 X 1 seperti mengali cintaku Karena segitiga yang mengelilingi cintaku Cintaku seperti lingkaran yang tidak ada ujung ujungnya Cintaku padamu bagaikan busur yang menanjap ke hatiku Kekasih Santi Laili Detik detik pun kita lalui Hingga sudut tak berputar pada talinya Dua tali yang menjadikan satu Drajatpun tak menjadikan kita gelombang Aku dan kamu satu yang dibelah dua Slalu ada persamaan diantara kita Hembusan jiwa kan slalu bersamamu Meski penuh dengan duri duri Dan hanya tersisa air mata Karena bagiku cinta yang dibasuh dengan air mata Akan indah dan suci slamanya Love ayah Oleh Wati wardani 2 -1 itulah cintaku untukmu ayah Cintaku takkan terbagi 3-1 , hanya untukmu Sayangku padamu bagaikan variebel dan diagram venn Aku menyayangimu dengan rumusku ayah Yaitu ,,,,, I + LOVE + YOU + FATHER I love you father Lingkaran Persahabatan Kurniawan Aku ingin persahabatan kita seperti lingkaran Yang slalu berputar Tanpa ada titik awal dan titik akhir dalam menjalani kehidupan Sahabat pegang kata kata dariku sebagai bukti kesetiaanku padamu … J CERITA HIDUPKU Joko Anggi A 4 = 2+2 itulah hidupku Meskipun saya tidak suka matematika Segi empat yang agak panjang dengan ukuran 5 m itulah tempat kamarku Meskipun agak sempit tempat kamarku Tetapi saya tidak putus asa untuk membangun sebuah segi empat Dengan menggunakan rumus kubus Itulah kehidupanku Sumber SangPujaan. Saat kutatap indah wajahmu. Aku selalu teringat akan tatapan Einsten. Yang selalu penuh dengan logika. Yang selalu menanam rumus E = mc2. Indah matamu sebiru mata Blaise Pascal. Panjang rambutmu terurai dan saling berpotongan diagonal. Senyummu yang meluluhkan trigonometri hatiku.
Ilustrasi membuat puisi guru sebagai bentuk persembahan dari sang murid. Foto PixabayIlustrasi murid-murid SD membuat puisi tentang guru. Foto PixabayPuisi Untuk Guru SDWahai guruku tercintaEngkau adalah pahlawan masa kiniJuangmu untuk mendidik bangsaSungguh tak kira tak bernilaiBukan lagi soal besar atau kecilApa-apa yang kau beriJuga bukan seberapa luas dan sempitSegala daya juangmuTapi samudra pengetahuanmuMemberikan kami banyak pelajaranBak pahlawan yang menyelamatkan rakyatnyaEngkau guru adalah pahlawan masa kiniSalam terhangat kuucap untuk sebuah kisahTentang dia yang hadir sejak mentari menyapaLalui detik dengan semangat terindahIsi kosong dengan pengetahuan aneka rupaKami datang untuk tahuDia memberi kami ilmuKami datang dengan anganDia memberi kami masa depanDari saat ini dan seterusnyaDoa tulus kami panjatkanTuhan berikan segala kebaikanUntuk diaDia adalah GurukuTutur katamu banyak nasihatBegitu indah selalu kuingatBaktimu begitu terlihatAgar negeri menjadi hebatBertemu denganmu kami semangatWaktu yang panjang terasa sesaatHari-hari cepat berlaluTak terasa kan terpisah denganmuIlustrasi menulis puisi untuk guru tercinta. Foto PixabayPuisi Untuk Guru TercintaDalam lirih keluh di bibirkuAku benar tak maksud membencimu, wahai gurukuEgo kami masih bangkitkan raguKesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisuDi relung terdalam, aku juga pernah sadarKelabunya di mataku, kau tetaplah pengajarMengalirkan bakti tanpa ingkarDemi negeri agar tidak buyarTerima kasih guru-gurukuAtas waktumu mendidik adalah orang tua kedua bagikuyang selalu aku temui kecuali hari mingguTerima kasih guru-gurukukau telah menjadi motivator hidupkuterima kasih gurukukau telah menjadi motivasi bangun kasih guru-gurukuPekerjaan rumah yang kau berikan kepadakumengajarkanku menghargai waktuagar tak lupa tanggung jawabkuTerima kasih guru-gurukutak akan pernah kulupa jasa-jasamutak akan pernah ku abaikan nasehat-nasehatmuAgar aku bisa mencapai cita-cita besarkuGuruku..Dahulu engkau mengajarku dengan kasih sayangEngkau selalu menatapku ketika aku berbuat salahEngkau tidak pernah membentak atau mengatakikuAku tak menyangka,Sikapmu ini dengan sendirinya bisa tumbuh dalam dirikuAku bersyukur bisa bertemu dan belajar aku bukan orang lelah engkau mengajarSebesar apa pun beban yang kau embanKau tak pernah membawanya ke ruang kelasWajahmu tetap ceriaDemi suasana belajar mengajar tetap enakKeprofesionalanmu,Membuatku semakin percayaBahwa engkau adalah malaikat pendidikan di bumi iniIlustrasi murid-murid yang memiliki cita-cita menjadi guru. Foto PixabayPuisi Cita-citaku Menjadi GuruAnganku melayang ke masa depanAku ingin menjadi seorang guruGuru adalah pejuang ilmu di garis depanGuru tanpa pamrih berbagi ilmuAku akan berusaha mencapai cita-citaTakkan lelah aku mencari ilmuTak akan aku berpangku tangan sajaDemi tercapainya cita-citakuSemoga semua tercapaiAgar hatiku pun bisa damaiKepada Tuhan aku berdoaSemoga tercapai cita-cita mulia iniKaulah yang mendidikkuMembekali aku dengan ilmuMengajarkan ketulusanMengajarkan makna kesabaranSenyumanmu membuatku bersemangatHatiku ini terasa hangat'Tuk masa depan kami nantiEngkaulah pejuang tiada hentiEngkaulah jembatanMampu menghantarkanMurid-murid mau ke masa depanMasa depan yang gilang gemilangTerima kasih, wahai guruPerjuanganmu begitu berarti bagikuTanpamu siapalah dirikuHanya seseorang yang tak paham ilmuSemenjak aku masih kecilTak mengerti apa-apaLalu engkau mengajarkanBagaimana berhitung dan membacaEngkau sabar ketika mendidikSehingga kami bisa mengertiBerbagai ilmu yang bermanfaatBaik di dunia maupun di akhiratKuucapkan beribu terima kasihKepadamu guruku yang tercintaEngkaulah pahlawan tanpa tanda jasaPejuang terdepan pembangun bangsaPerjuanganmu akan ku lanjutkanAku pun ingin menjadi seorang guruSelalu membagi ilmuSetiap hari tanpa rasa jemuIlustrasi perayaan Hari Guru dengan cara membuat puisi. Foto PixabayPuisi Hari Guru yang Menyentuh HatiKu tahu kata-kata ini tidaklah lebih berharga dari mutiara di laut sanaKata-kata ini tidaklah seindah bintang yang menghiasi langit malamNamun lewat kata-kata ini aku ingin berterima kasih dan meminta maafKutahu sebanyak apapun terima kasihkuTak mungkin dapat membalas kesetiaanmu dalam mengabdiKesabaranmu dalam mengajarku dan keikhlasanmu dalam mendidikkuSerta maafkanlah atas segala sengaja dan ketidaksengajaankuyang sering membuatmu marah dan kecewaSikap dan perilaku yang tidak sesuai harapanmuKuingin tetap menjadi pelita bagikuAgar duniaku tetap bersinar terang karena ada cahaya ilmu darimuGuru…Engkau bagaikan pelita di tengah kegelapanEngkau bagaikan cahaya pagiEngkau berikan penerangan dalam hidupkuGuru…Jasamu takkan kulupakanSabarmu mengajariku tanpa hentiHingga aku mengertiTanpamu aku buta…Guruku…Semoga jasamu terbalaskanSuksesku adalah hadiahmuKuraih mimpiku…Semua karenamu Guruku…Sebelum engkau terpujiHampir rata turut mengujiKesabaran seolah dalam jerujiPadahal yang belum mereka kajiMenjadi tauladan sulitMenjadi mediator pelikMenjadi motivator rumitJanganlah berandaiBahkan mereka pun harus pandaiMenilai dengan piawaiAgar kelak ada yang mereka tuaiGuru tidak haus citraGuru hanya ingin membaikkan citraDisangka gila hartaMendidik sekedar bisaBukan, itu bukan guruGuru harus membacaAgar mampu mengacaGuru wajib menulisAgar tidak dipandang mirisGuru kena berkaryaAgar tetap dicintaTepikan ragu, engkau bukan benaluTempat terhormat tidak pada pangkatUkuran harga tidak tentu pada hartaMelainkan pada jasa nan muliaMaka, himne kan asaHimne kan karsaJangan menyalahSebab, karamah Sang Teladan slalu nyataHingga pun t'lah tiadaTetap tinggal ilmu dan namaMenjelma dalam kenang yang muliaTerpujilah Wahai Ibu Bapak Guru
Sajaksajak pendek yang ditulis untuk memperingati hari guru. Antologi puisi: Tiga Bicara Hujan . Selanjutnya. Tutup. Puisi Pilihan. Sajak-Sajak Pendek untuk Guru . 25 Pelajaran Matematika. Pulpen yang gemetar. Buku basah. Berdebar-debar, siapa yang dipanggil ke depan. Tapi itu ternyata dasar rindu untuk panggung yang lebih besar Puisi untuk guru tercinta baik untuk sekolah TK, SD, SMP berikut ini adalah kumpulan hasil karya sastra dari anak-anak didik yang dituliskan untuk mengapresiasi dharma bakti seorang pengajar dalam memajukan dunia pendidikan bangsa IndonesiaGuru, sosok yang berjasa tidak hanya bagi diri kita, melainkan bagi sebuah bangsa. Karena dari merekalah tercipta generasi penerus yang tidak hanya memiliki pengetahuan serta keterampilan, melainkan memiliki moral dan mental yang unggul demi kemajuan nusa, terhitung lagi jasa mereka dalam kehidupan kita. Bisa diibaratkan mereka adalah jendela ilmu, jendela dunia serta orang tua kedua bagi kita, karena dari merekalah, kita mengetahui sopan santun, etika, serta ilmu agama yang sangatlah berguna dalam kehidupan kita baik itu secara pribadi maupun kehidupan di dalam cara bagi kita untuk memberikan rasa hormat dan terimakasih kita atas segala jasa yang mereka dharmakan untuk kemajuan pendidikan di negeri ini, diantaranya adalah dengan rajin belajar, berkreasi dengan talenta yang kita miliki serta dengan membuat karya sastra sebagau contoh membuat puisi tentang guru, adalah salah satu cara bagi kita untuk mengapresiasi jasa para pendidik yang dalam pengabdiannya dengan tulus ikhlas mendidik kita, sehingga kita dibekali ilmu yang cukup untuk menyongsong masa depan dan memajukan negara kita akan memberikan contoh puisi untuk guru tercinta, yang biasa dibacakan pada saat hari pendidikan nasional, hari guru ataupun saat perpisahan kelas. Puisi yang akan kami lampirkan adalah puisi guru dalam berbagi tema, seperti puisi tentang guru tercinta, guru tanpa tanda jasa, puisi tentang guru singkat serta puisi guru 4 bait. Berikut contohnya Ia tak paham gengga Tombak Keberhasilanku[ Amanda Nurdhana ]Pena menari di atas kertaskuMenuliskan setiap kata yang kau ucapkan Memberikan secercah cahaya dalam kegelapanMenuntun menuju jalan kesuksesanWalau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmuKau selalu mendampingiku menuju cita-citakuMengajariku hal-hal baruDengan sabar kau membimbingkuWalau sikap nakalku terkadang mengganggumuSungguh besar pengabdianmuUntuk mencerdaskan generasi mudamuTerimakasih kuucapkan kepadamuGuruku...Kau orang tua kedua bagikuKan kukenang selalu jasa-jasamuSekali lagi, kuucapkan terimakasih untukmuSemoga selalu bahagia hidupmuKebaikan akan selalu menyertaimuKepada Guruku[ Winda Puspitasari ]Kulihat kau berdiri di pelupuk matakuMenyampaikan pesan waktuTatkala tatapan bertemuAku menangkap sejuta cahaya darimuCahaya ilmu kian masuk di benakkuBahkan aku berharap, ia menjadi segumpal dagingKau pelita diantara legamnya jiwakuLaksana tetesan air di gersangnya gurun pasirDuhai gurukuKau taman kehidupanBerjuta ilmu kau tanamkanTanpa lelah dan putus asaBerjuang mencerdaskan generasi bangsaPahlawan Tanpa Tanda Jasa[ Martha Putri ]GurukuBetapa banyak jasamuKau telah memberikan ilmu kepadakuKau telah mendidikku dengan penuh kasih sayangWajahmu selalu memancarkan keceriaanBelajar dengan hati yang gembiraSedari pagi hingga sore kau membimbingkuKau tinggalkan keluarga untuk membagikan ilmuGurukuKau ibarat lilinYang membakar diri untuk menerangi kegelapanSampai kapanpun akan aku ingat jasa-jasamuKaulah pahlawan tanpa tanda jasaKaulah lentera dalam hidupkuKelak ilmu yang kau berikan akan menjadi pelita dalam kehidupankuGurukuKami sangat menyayangimuTerimakasih telah mendidikkuKegigihanmu dalam mendidikTidak akan pernah kami lupakanSang Penjemput Fajar[ Nariah ]Dalam gelap tidur menyelimutikuSeakan enggan untuk beranjakHingga menggema suara ayam jago berkokokDengan lantang membangunkan setiap insanYang haus akan ilmu pengetahuanMelontarkan setiap kewajiban dan laranganSeakan lupa akan kelelahanMengalir bakti tanpa ingkarDemi menepati janji kepada pengajarBertaruh hari setiap pagiPulang petang fajar kembaliDemi anak bangsa yang berlariMembawa bangga untuk negeriMembimbing setiap siswa tanpa pilah kasihBercanda gurau tanpa pilih kastaDengan mengutamakan logika dan etikaSetengah jiwa ucapan terimakasihSeakan kurang untuk membalas lelah dan letihTerimakasih guruUntuk ilmu yang kau berikanYang mengalir di setiap inchi tubuh iniPuisi GurukuGuru Samudera Ilmu[ Jaja, ]Kekasih, aku pernah kecil dan luguPernah duduk bersama, di kelas ituBersama para guru, samudera ilmuMembuka gerbang cakrawala baru Guru menyeru, mendongakkan kepala ke angkasa jauhMengajak, menyingsingkan lengan baju, melukis laut biruMembuka jalan, menyusuri daratan, juga hutan hijauMenyuruhku bercermin, mebersamaiku membaca lakuSang Penerangku[ Linda Miliasari ]Wahai sang lentera hatiDisaat kugelap akan ilmu, kaulah penerangkuMendatangikuKau membuatku beranjak dari kebutaan ilmuDengan sabar dan senang kau mendidik kami di setiap hariCoretan kisah penuh artiTak lekang habis materi yang engkau berikanPembuka cakrawala duniaUntaian mimpi penuh kasihMasa depanku terlihat cerah karenamuJasamu sangatlah berartiTakkan pernah bisa tergantikanKehadiranmu pasti kunantikanKunci WawasankuGuru adalah kunci pemegang wawasanGuru, dirimu adalah pengganti diri kamiKau ajarkan ilmu yang tak bisa kami beriBerkat jasa dan didikanmuAnak-anak kami mendapat ilmu tambahanEngkau memotivasi anak-anak kamu agar selalu menampilkan yang terbaikDibalik kesuksesan anak-anak kami kelakSalah satunya adalah berkat dukungan kalianUntukmu para guruTerimakasih atas kesabaran kalianTelah membimbing anak-anak kamiGuru Yang Kami CintaiTerlukis senyum dan suka frasa demi ruang yang terasa tanya dalam jauh kami melangkah, tanpa dalam bias keegoisan engkau yang ajarkan kami, tentang banyak hal dialam semesta !Jendela dunia..Pertama kau demi ejaan kenalkan pada kami yang buta betapa hebatnya kami yang dengan tegap, dikursi jabatan bahkan ratusan juta kami semua berkat kecerdasan intelektual kami, yang kini berdiri gagah meninggalkan cerita yang kau ajarkan, moral, etika dan ilmu pelita dalam kegelapan yang pemberi jalan, bagi jiwa salahmu, guru kami tercinta..Bila hari ini..Kami sibuk dengan ambisi cinta dengan dunia dan jabatan menutup hati nurani lupa..Dulu kami punya manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa..Semoga hari ini, masih ada diantara kami yang setia dengan cita-citanya yang muliaPuisi Tentang GuruTerlukis senyum dan suka frasa demi ruang yang terasa tanya dalam jauh kami melangkah, tanpa dalam bias keegoisan engkau yang ajarkan kami, tentang banyak hal dialam semesta !Jendela dunia..Pertama kau demi ejaan kenalkan pada kami yang buta betapa hebatnya kami yang dengan tegap, dikursi jabatan bahkan ratusan juta kami semua berkat kecerdasan intelektual kami, yang kini berdiri gagah meninggalkan cerita yang kau ajarkan, moral, etika dan ilmu pelita dalam kegelapan yang pemberi jalan, bagi jiwa salahmu, guru kami tercinta..Bila hari ini..Kami sibuk dengan ambisi cinta dengan dunia dan jabatan menutup hati nurani lupa..Dulu kami punya manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa..Semoga hari ini, masih ada diantara kami yang setia dengan cita-citanya yang mulia. Puisi Tentang Guru SingkatPuisi Untuk Bu GuruWaktu demi silih masa menyemai jiwa..Bu Guru aku sayang padamuBu Guru sudah membimbing kamiBu Guru sudah mengajarkankuMembaca dan menulisBu Guru pahlawankuBu Guru aku akan selalu mendoakanmuSupaya sehat selaluTerimakasih Bu GuruAku sayang Bu GuruGuruKau membimbing dan menerangiAku di dalam kegelapanTerimakasih atas segala jasa-jasamuKarena engkaulah aku dapat membukaJendela duniaJasa Tanpa Pamrih[ wusanyu ]Kau mengajar saya agar pandaiKau membimbing saya agar baikKau memahami celoteh dan kenakalan saya Kau memeluk dan menghiburDalam tangisanku di sekolahGuru, jasamu akan selalu ku ingatSuara dan nasehatmu akan senantiasa kukenangHasil didikanmu membuatku melaju majuTerimakasih kuucapkan untuk jasa tanpa pamrih darimuTerimakasih Guruku[ Ezio ]Terimakasih gurukuKarena engkau aku menjadi pintarKarenamu aku mengenal dunia luasTerimakasih gurukuKarenamu aku jadi lebih mandiriKarenamu aku menjadi lebih dewasaKaulah teladan dalam hidupkuMembimbing dan menyayangikuTerimakasih gurukuJasamu tidak akan pernah kulupakanSenandung Cinta Untuk Guru[ Aliziachansa ]Dengan cinta engkau mendidikkuDengan kasih engkau mengajarikuDengan tulus engkau membimbingkuWahai gurukuEngkaulah pelita hidupkuMengajariku dengan kesabaranJasamu akan selalu kukenangTerimakasih guruku sayang Puisi Guru 4 BaitGuru Pahlawan Tanpa Tanda JasaKetika pagi kulihat sang mentariTerbayang akan cita-citaku yang tinggiKetika aku pergi untuk meraihnyaEngkau mendampingi dan mengajari arti perjuanganEngkau mengajariku membacaEngkau mengajariku menghitungDan engkau mengajariku cinta Sehingga, aku tahu apa arti kasih sayangWahai pahlawan tanpa tanda jasakuBegitu mulianya dirimuYang tak pernah lelah memberikan ilmu kepadakuDan sabar menghadapi sikap anak muridmuWahai sang lautan ilmukuAku tidak mampu membalas budimuHanya doaku yang selalu kuberikan kepadamuKelak ilmumu akan menjadi pelitakuGuru Cahaya Penerang[ Grenais ANF ]Guru, hormat dan kasih sayangku untukmuTidak akan hilang meskipun tertimbun oleh waktuTerkenanng selalu aku akan semua jasamuEngkaulah cahaya penerang bagi aku anak didikmuEngkau kenalkan aku pada banyak hal yang baruLewat beragam buku membuka jendela duniaSemangatmu membara merasuk ke dalam nadikuLetih dan lelah tak pernah sekalipun engkau rasaGuru, engkaulah cahaya penerangkuKau bekali aku dengan berjuta ilmuAgar berguna aku untuk duniaAgar berguna aku untuk agamaWahai gurukuTerimakasih kuucapkan kepadamuWahai cahaya penerangkuJasamu akan terkenang di sepanjang hidupkuTerimakasih Guru[ Athfah Tin Sakdiyah ]Semua nasehatmuTak akan bisa kami membalasSemua yang kau ajarkanDengan selarik kertas iniKami meminta maafAtas semua kesalahanBaik lisan maupun perbuatanBibir ini keluBeribu kata takkan terucapHanya satu yang teringatTerimakasih guruTerimakasih mungkin tak akan cukupMenggantikan semua yang adaTapi ini adalah penghargaanUntuk para guruYang selalu di hatiTanpa terkecualiSang Pengabdi[ zaniza ]Setiap pagi kau susuri jalan berdebuBerpacu waktu demi waktuTak hirau deru kendaraan, lengkingan knalpotTak hirau dingin memagutKala sang penguasa langit turunkan cawannyaWajah-wajah haus akan ilmuMenari-nari di pelupuk mata penungguUntaian kata demi kata terucap seribu maknaUntaian kata demi kata penyejuk jiwaRuang persegi menjadi saksi akan pengabdianmuMenyaksikan tingkah polah penerusCanda, tawa penghangat suasanaHening sepi berkutat dengan soalLengking suara kala adu argumenRuang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmuEntah berapa tinta tergores di papan putihEntah berapa lisan terucap sarat maknaEntah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksiEntah berapa ajaran budi kau tanamkanGuruku Kau Cahayaku[ Rofik Almuqontirin ]Guruku, kau adalah cahaya kehidupankuLadang ilmu yang kucari di setiap waktuHidupku tergantung pada dirimuLangkahku berkelak-kelok tak menentuSetiap insan selalu datang kepadamuBetapa mulia hidupku di dunia karenamuCahayamu menerangi jiwakuTanpamu siang tanpa malamAku yakin dan percaya kepadamuBahwa guru adalah kunci kesuksesanAku yakin dan percaya kepadamuBahwa guru adalah kunci keberhasilanTanpamu seakan tumbuhan mati kekeringanBumi kelihatan gelap pekat tanpa kehadiranmuGuruku, kau adalah cahaya di hatikuSebagai penerang jalan menempuh impianku Puisi Tentang Guru TercintaBeristirahatlah Guru[ Achrina Lestari ]Guru..Dengarkanlah bisikan alam semesta..Ketika engkau tlah letih dengan peluhmu..Berhentilah sejenak, renungkan..Sejatinya engkau juga manusia biasa..Engkau hanya hamba yang dalam pengembaraanmu masih butuh usapan..Usapan kelembutan dari sang Khaliq..Usapan dari yang tulus terhadapmu..Ingatlah, angin tak selalu jalan searah..Ia mampu senyap, berisik dan menjadi badai..Lalu Kepada siapa lagi engkau akan berlindung..Tentu hanya kepada Rabbmu..Kembalilah padaNya di ruang hampamu..RabbMu siap memelukmu dan menolongmu..Hari Guru Nasional yang Pilu[ Mas Jumadi ]Hari suram menyelimuti dunia pendidikanAnak-anak harus belajar di rumah karena pandemiRasa rindu menggelayut ingin berjumpa guru idamanInsan cendekia pencetak bangsa berprestasiGurauan celoteh mulut mungil hanya sebatas mimpiUcapan selamat pagi, sudah hilang dari peredaranRaport dan hasil penilaian diserahkan lewat aplikasiUlangan harian dan akhir semester, orang tua yang mengerjakanNasib anak negeri akan dibawa kemana?Ajaran tak lagi tatap muka seperti biasaSemua terjadi karena adanya pandemi coronaIndonesia pontang panting mendapat tegur duniaOrang-orang tak peduli dengan protokol kesehatanNyinyir pada aturan yang telah diinstruksikanAlasannya dapur harus tetap diutamakanLalai menjaga diri dan keluarga dari segala cobaan TuhanYok kita benahi masyarakat agar bersatuAmankan negeri, jangan berprilaku masa bodohNorma agama dan leluhur adalah panduan paling jituGenggam erat tradisi, layaknya kekasih yang sudah berjodohPandemi corona segeralah berlaluImpian anak-anak kembali ke sekolah agar menjadi nyataLama sudah mereka merindukan bercengerama dengan kawan dan guruUntuk berbagi kisah suka duka belajar melalui dunia mayaUntuk Guru Tercinta[ Ema Kharisma ] Dulu aku tidak bisa membacaTak bisa menulis sebuah kataKini perlahan aku bisa membacaDan akupun bisa menulis sebuah ceritaTerimakasih wahai guru tercintaDengan jasamu kini kami bisa membacaKau pemberi ilmuBagi semua murid-muridmuJasa-jasamu tiada terkiraMendidik kami agar menjadiAnak yang bergunaBagi nusa dan bangsaTerimakasih GuruTrimakasihku mengalir padamu duhai guruku....Kau didik aku tentang akhlak nan muliaKau tunjukan warna hidup antara hitam dan putih...hingga aku bisa memilihTanpa terasawaktupun kian cepat melaju ....Dipenghujung pencarian ilmukuAku hanya bisa untuk mengenangmuMengenang wibawamu ..ketegasanmu..candamu...juga amarah kecilmu...Dan sekali lagi trimakasih atas ilmu yang kau beri...TrimakasihSang guru bangsa[ Ar Lynch ]Daun berguguran oleh anginpasir hanyut oleh ombakseperti itu lah perumpamaan damayang dirangkul rasa bhinnekaMenggugurkan kebencianMenghanyutkan permusuhanKau selalu melewati jalan tengahTak kenal apapun resikonyaLangkah kakimu membuat sejukTuturan mu membuat bersatu paduAksioma mu pun membuat bersatu hatiTak banyak yang sadar dan mengertiWahai sang widyaiswara bangsaPuisi Guru SedihGuru SejatiEngkaulah yang ku caritidak pernah habis menginspirasimemberikan bacaan tanpa tulisanmengajarkan pengertian lewat ilham yang meniupkan pencerahanmemberi spirit penyemangat sanubariengkaulah bayangan tanpa kehidupantanpa cambuk dan cemeti menunjukkan arahmemberikan kekuatan di setiap langkahtanpa bertanya jawab menengahi tidak memberikan hafalantetapi sering kali memberi ujianengkau sebut siswa bergajultapi engkau puji karena paham seluk beluk menyebut sebagai muridtetapi engkau katakan sahabat ketika bidak catur jatuh tergulingkau tertawa berderai sambil guru sejaticerminan di dalam sanubarihadir selalu setia mendampingitanpa bergeming berada di sampingJasamu Akan TerkenangGuru..Saat kau ajariku ilmu agamaTak lupa kau ajariku adab tatakrama..Guru..Entah berapa jasamu terhadpkuTakan pernah bisa terhitung..Seluruh air laut di duniaTakkan cukup tuk ku jadikan tintaDan pepohonan yg ada di duniaTakkan cukup tuk ku kadikan pena..Guru..Namamu kan ku kenang selalu di hatiWalau sampai akhir hayat nanti..Walau yg memishkan kita adlh matiKu yakinDi akhirat nanti kita pasti bersama lagi..Selamat Jalan Guruku[ Ryan Anggapraja ]Dada ini sesak wahai gurumelangkahkan kaki mengantar kepergianmu tubuh tegap berparas tampan kini harus terbungkus kain kafan Aku masih tak menyangka kini engkau telah tiada rasanya baru kemarin kita bercandabergelak tawa tentang dunia Kini, lantunan indah Qur'an mu tak lagi terdengar ingin bersedih namun dipaksa tegar nasihat yang kadang keras bagai karang dilautanmenampar kami yang sering lupa daratan. Duhai Guruku tercintatenanglah engkau disana, bertemu sang Maha Cintasetiap huruf Kalam-Nya yang murid mu bacatetap mengalir deras padamu duhai insan tercinta. Tenanglah disana duhai engkau guru tercinta nasihatmu tak akan kami lupahidup berserah pada Maha Penciptamati membawa cinta pada Mengiringi LangkahkuDua tahun sudah engkau asuh akuBelaian mu menenangkan gelisah kuDekapanmu menghangatkan jiwakuNasehatmu mengukir kalbuKau berikan ilmu untuk masa depanBimbingan mu mengantarkan ke cita-citaDidikan mu mengasah kecerdasanKeteladan mu mengajarkan kesopananLantunan do'a mu mengiringi langkah kuSenyum tulus mu selalu ku rinduPengorbanan mu tak kan tergantikanIbu guru ku... Jasamu tak kan ku lupakanGurukuDalam lirih keluh di bibirku
Namunkau adalah guru favoritku karenamu ku suka pelajaran matematika. Guruku kau adalah seorang yang cerdas dan sangat baik. Puisi persembahan untuk seorang guru yang telah berjasa dalam kehidupan. Banyaknya peran dan perjuangan guru yang ada patut untuk diberi penghargaan. Puisi bisa menjadi salah satu penghargaan yang berarti untuk
Pantun Matematika – Membicarakan seni berpantun, sebenarnya hal ini telah menjadi kebiasaan masyarakat sejak zaman dahulu. Belakangan ini, jenis pantun semakin beragam. Contohnya saja pantun Matematika yang banyak digunakan untuk menghibur bahkan memberi nasihat. Pantun dibuat dengan nuansa yang menyenangkan sehingga pembaca tidak merasa jenuh. Membuat pantun memerlukan kepekaan akan permainan kata sehingga membentuk bacaan yang unik dan menarik. Pantun dapat mengasah kepekaan seseorang akan penggambaran dari hal sehari-hari yang nampak biasa namun dikemas dengan kata yang sarat makna. Sama halnya dengan matematika yang seringkali dianggap musuh, padahal memiliki sederet manfaat yang sayang jika diabaikan. Apa Itu Pantun Matematika? Banyak dari masyarakat yang tidak asing dengan istilah pantun. Pasalnya, pembelajaran mengenai pantun sendiri mulai dikenalkan pada siswa sejak duduk di bangku SD, khususnya kelas 4 ke atas. Pantun merupakan jenis puisi yang disusun dengan mengikuti kaidah tertentu. Pembuatan pantun memiliki peraturan yang cukup ketat sehingga memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari puisi lainnya. Dalam pantun, setiap akhirannya bernada sama, contohnya a-e-a-e. Struktur pantun umumnya berisi empat baris di dalam satu baitnya. Kalimat yang terletak pada baris pertama dan kedua sebenarnya lebih ke kiasan atau pembuka, sehingga tidak terkait dengan baris ketiga dan keempatnya. Makna yang ingin disampaikan nampak pada dua baris terakhir. Di masa lalu, pantun sebenarnya bersifat lisan dimana masyarakat mengucapkannya secara langsung untuk perbincangan sehari-hari, bertukar sapa dan menjalin keakraban. Dengan berkembangnya zaman, topik pantun semakin bervariasi, misalnya menggunakan istilah matematika untuk dijadikan pantun. Dengan begitu banyak orang bisa berkreasi menggunakan pantun. Sudah bukan rahasia bahwa matematika termasuk pelajaran yang banyak dibenci karena kerumitan rumus, angka, dan penggunaan logika yang kritis. Terlepas dari itu, ternyata istilah matematika dapat dimanfaatkan untuk menghibur hati seperti dalam pantun. Agar pantun tidak membosankan dan itu-itu saja, tidak ada salahnya menggunakan matematika sebagai unsur yang membuatnya semakin menarik. Baca Juga Pantun Melayu Contoh Pantun Matematika dan Artinya 1. Pantun Matematika Lucu Tidak bisa dipungkiri bahwa semua orang perlu hiburan. Dari hal sederhana pun sebenarnya sudah bisa mendapatkan hiburan, misalnya pantun. Matematika pun dapat dikemas menjadi pantun bernada humor, sehingga tidak selalu memandang matematika sebagai sesuatu yang serius. Bapak makan nasi goreng gerobak pakai acar Belum ada lima menit isi piringnya sudah hilang Suara sepatu guru matematika sudah terdengar Semua yang sedang asyik sendiri kembali ke kursi masing-masing Kakak sepupu baru saja dilamar Besok aku akan kasih hadiah barangkali kue buatan sendiri Di tengah keheningan kelas, Bu Lusi menerangkan seputar aljabar Tiba-tiba Ella yang sedang bercanda teriak, “nggak ada tantangannya, Sari!!” Minum teh hijau paling enak tak pakai gula Membuat tenang jiwa dan raga Bu Lusi terkaget-kaget lalu melotot sambil membalas perkataan Ella “Kamu mau tantangan? Ulangan mendadak sekarang juga!” Pantun tersebut menggambarkan suasana kelas di tengah pelajaran matematika. Di tengah suasana serius menerangkan pelajaran, tiba-tiba seorang teman yang sedang bercanda berteriak menggelegar. Lucunya, guru tersebut berusaha menyambungkan hukuman dengan perkataan yang diucapkan muridnya yaitu tentang tantangan. 2. Pantun Matematika Angka Apabila membahas angka, rasanya tak jauh dari matematika. Banyak orang berusaha menghindari angka karena dianggap rumit dan membosankan. Nyatanya, angka sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa berguna untuk berbagai urusan. Seperti yang tergambar dalam pantun di bawah ini Kura-kura berjalan pelan membawa rumahnya Ingin pelihara langsung saja bawa pulang Berbicara soal angka matematika jagonya Jangan bilang tak perlu kalau tak bisa berhitung Baju yang kotor jangan minta cuci mama Bisa cuci sendiri tanda sudah mandiri Siapa masih ingat bilangan prima Dua tiga sebelas tujuh belas semua yang dibagi satu dan dirinya sendiri Pantun angka tersebut mencoba mengingatkan pembaca akan salah satu materi dalam matematika, yaitu bilangan prima. Meski terkesan sederhana, materi seperti ini seringkali dilupakan. Bilangan prima sendiri merupakan semua bilangan di atas angka 1, hanya bisa dibagi dengan 1 dan bilangannya sendiri contohnya 3, 19, 37, 83. 3. Pantun Matematika Motivasi Membicarakan pelajaran matematika di sekolah, sepertinya masih banyak orang yang salah persepsi. Misalnya menganggap pelajaran ini tidak penting, karena rumus-rumusnya tidak terpakai di kehidupan sehari-hari. Padahal bukan itu tujuan dari belajar matematika. Berikut contoh pantun yang akan memotivasi untuk belajar matematika Lari dari gerhana matahari lemari es segera kubuka Minum sebotol teh botol dingin hingga puas Hari ini di jam ketujuh ada pelajaran matematika Beberapa teman mulai terlihat tak antusias Kalau belanja pakaian jangan maruk Ingat belum siapkan tabungan untuk periksa gigi Sejujurnya waktu siang membuatku mengantuk Tapi kakakku pernah bilang sesuatu tentang matematika yang bikin aku sadar lagi Nana ke rumah tetangga menagih hutang Tetangga bilang “nanti tunggu gajian” sambil meringis Dek, matematika bukan hanya belajar rumus atau menghitung sudut ruang Tapi membiasakan kamu berpikir logis dan kritis Kalau belum menang undian jangan iri Ayo main ke danau sebelah kasih makan angsa Kakak bilang belajar berhitung itu melatih sisi otak kiri Kamu akan menjadi pemikir rasional dan analitis yang akan berguna hingga dewasa Dari pantun tersebut, diceritakan seorang siswa yang akan menghadapi pelajaran matematika di siang hari. Walau merasa mengantuk, dirinya memotivasi diri dengan nasihat dari kakaknya. Kini dirinya tidak lagi memandang matematika sebelah mata. Sebenarnya ilmu ini mengasah keterampilan otak untuk memecahkan berbagai masalah dengan logis dan tanggap. Baca Juga Pantun Minang 4. Pantun Matematika tentang Kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang dicapai dalam hitungan hari. Semuanya memerlukan perjalanan panjang dan peran dari banyak pihak. Pantun yang berkaitan dengan matematika berikut akan mengingatkan seputar kemerdekaan agar tidak mengingat perayaannya saja namun juga makna di baliknya Belajar matematika dengan mudah bukan lagi sekedar angan Segera ambil ponsel pintar dan unduh aplikasinya Merdekanya Indonesia butuh perjuangan Tapi yang terdengar hanya lantunan lagu “Hari Merdeka” Punya ponsel pintar maka gunakanlah kepintarannya Biar jadi wadah belajar matematika dengan lebih seru dan terarah Jangan hanya ingat tujuh belas delapan empat lima Namun juga perjuangannya yang penuh keringat bahkan darah Tengah malam inginnya tenggelam dalam lamunan Begitu lega sehabis menyelesaikan soal matematika hingga terbawa mimpi Sebagai anak muda sudahkah punya peran? Tak perlu muluk-muluk bisa mulai dari lingkungan terdekat dan dirimu sendiri Seperti pantun di atas, matematika dapat dibuat menjadi berbagai topik. Berawal dari pengingat seputar mudahnya belajar matematika, diiringi dengan menghimbau banyak orang agar tidak mengingat hari kemerdekaannya saja. Melainkan juga bagaimana perjuangan para pahlawan yang dapat diaplikasikan ke masa kini dengan terus mengembangkan diri. 5. Pantun Matematika Geometri Geometri merupakan materi yang tidak pernah luput dari pelajaran matematika di sekolah. ilmu ini berhubungan dengan bentuk, ukuran, sifat ruang, dan sebagainya. Dalam puisi berikut akan disinggung mengenai geometri yang sebenarnya berperan banyak dalam kehidupan Malam sebelum tidur jangan lupa cuci muka Biar segera sembuh jerawatnya Siapa tahu cabang tertua dalam ilmu matematika? Tahu tidak? Geometri jawabannya Sehabis makan mohon sampah dibuang Itu baru namanya manusia berpendidikan dan mandiri Pernah belajar menghitung ruang persegi, lingkaran, tabung? Semuanya berkaitan dengan geometri, bahkan botol minum yang kamu pegang ini Tak betah berada di pesta begitu inginnya pulang ke rumah Menikmati waktu terbaik bersama kucing dan diri sendiri Kata bunda ia dulu sangat suka geometri sewaktu sekolah Takjub dengan banyaknya bentuk yang hadir di semesta berkat geometri Seperti yang digambarkan dalam pantun, geometri termasuk cabang ilmu tertua yang memiliki peran besar dalam dunia matematika. Manfaatnya merambah hingga kehidupan nyata, mulai yang sederhana hingga kompleks. Bayangkan, tanpa ilmu geometri mungkin manusia tidak dapat memperkirakan ruang untuk menampung air yang tepat. Baca Juga Pantun Minta Maaf 6. Pantun Matematika Jomblo Jomblo merupakan sesuatu yang seringkali digunakan untuk bahan bercanda. Banyak yang mengaitkan seseorang yang lajang dengan kesepian, tidak laku, dan sebagainya. Sebenarnya tidak demikian, karena terdapat sisi positif yang dimiliki oleh kaum lajang. Seperti yang terlihat pada pantun ini Kakek di seberang mengucap halo Kuhampiri dan kuajak mengobrol rupanya dulu ahli matematika Tak perlu malu menjomblo Malu itu kalau tak bisa menghargai orang lain sedang bicara Pagi sejuk paling enak keliling kompleks sambil lari Selanjutnya barulah selonjorkan kaki sambil berterimakasih pada diri Yang penting berfokus pada pengembangan diri Barulah jodoh akan menghampiri Matematika dulunya terasa menyebalkan dan membuat hati gerah Setelah lulus ternyata sedikit kangen dengan rutinitas itu Hadapi mereka yang banyak bertanya tak perlu marah Tenang saja karena masih banyak urusan lain yang membutuhkan perhatianmu Setelah membaca pantun tersebut, diharapkan pembaca lebih bijak dalam melihat seseorang yang berstatus lajang. Setiap orang memiliki pilihan dan prioritasnya sendiri. Agar dapat menjalin relasi sehat dengan pasangan, tentunya perlu memperhatikan kesejahteraan diri terlebih dahulu. Untuk itu lebih baik bersikap tenang dan tidak terlalu mengambil pusing. 7. Pantun Matematika tentang Matriks Matriks merupakan bagian dari ilmu matematika yang cukup dihindari karena tingkat kesulitannya. Susunan matriks berupa baris serta kolom berisi sekumpulan bilangan yang berada dalam sebuah tanda kurung. Berbicara soal matriks, tergambar pesan lain yang ingin disampaikan dalam pantun ini Lebaran segera tiba bersiap menjamu tamu Sajikan suguhan yang sehat jangan biasakan gula dan gorengan saja Matriks dan vektor bertemu Mengaku ahli matematika sudahkah kenal mereka? Jalan berkeliling kompleks ingin beri kesempatan para kucing untuk hidup Beri makanan tempat tinggal dan perlakuan yang layak Kerumitan matriks rupanya hampir sama dengan tantangan hidup Dikenali, diproses, lalu diselesaikan bukannya justru ditolak Melalui pantun di atas, matriks digambarkan sebagai hal yang cukup menantang. Tantangan inilah yang bukannya dihindari, namun lebih baik dikenali hingga bisa diselesaikan. Sama halnya dengan kehidupan yang tentunya memiliki kesulitan untuk dihadapi, tidak mungkin selalu diliputi dengan kemudahan. Penutup Itulah pembahasan serta contoh tentang pantun matematika sebagai bahan referensi. Sangat disayangkan apabila pantun tidak dilestarikan, karena keunikan serta tidak terbatasnya topik untuk dijadikan pantun. Dari pantun bertema matematika saja misalnya, siapapun bisa membuat pantun yang menggambarkan persepsinya masing-masing akan pelajaran wajib ini. Pantun merupakan seni yang tidak lekang oleh waktu, bahkan seringkali digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Sebenarnya tidak hanya itu, karena pantun memiliki sederet fungsi yang sayang dilewatkan. Sebut saja promosi produk atau jasa, mengasah otak agar tidak mudah lupa, hingga bercanda seputar teman, pelajaran matematika, hingga nasihat yang menenangkan hati. Pantun Matematika
Untukmemperjelas bahasan ini mari kita tengok cuplikan bait Puisi religiusnya yang berjudul " A l i f , "Alif mengikat segenap urat syarafku, Alif tenggelam dalam diamku" Dua baris kalimat di atas menampakkan kepiawaian penulisnya dalam menjalin kalimat menjadi sarat makna, lembut dan puitis. Abstrak Sajak Bintang Guru Matematika Makassar - Puisi Hari Guru menggambarkan perjuangan dan ketulusan para pahlawan pendidikan. Puisi tentang guru juga bisa menjadi referensi jika hendak mengikuti perlombaan di saat Hari Guru atau yang dikenal sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Ada berbagai cara untuk menghargai jasa-jasa memberikan bunga atau hadiah, memberikan ucapan selamat, atau dengan membacakan puisi tentang guru. Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November 2022. Biasanya akan ada berbagai perlombaan yang digelar untuk memperingati jasa-jasa guru, termasuk lomba berikut 30 puisi Hari Guru detikSulsel dilansir dari berbagai sumber, yang dapat dibacakan, atau pun menjadi referensi saat akan membuatnya Kahlil GibranBarang siapa mau menjadi guruBiarlah dia memulai mengajar dirinya sendiriSebelum mengajar orang lainDan biarkan pula dia mengajar dengan teladanSebelum mengajar dengan kata-kataSebab, mereka yang mengajar dirinya sendiriDengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiriLebih berhak atas penghormatan dan kemuliaanDaripada mereka yang hanya mengajar orang lainDan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lainPuisi Hari Guru 2Terima Kasih GuruKarya Chairil AnwarTerima kasih, guruUntuk teladan yang telah kau berikanAku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkanDan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadikuAku mau menjadi sepertimuPintar, menarik, dan gemesinPositif, percaya diri, protektifAku mau menjadi sepertimuBerpengatahuan, pemahaman yang dalam,Berpikir dengan hati dan juga kepalaMemberikan kami yang terbaikDengan sensitif dan penuh perhatianAku mau menjadi sepertimuMemberikan waktumu, energi, dan bakatUntuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semuaTerima kasih, guruYang telah membimbing kamiAku mau menjadi sepertimuPuisi Hari Guru 3Bintang Karya Chairil AnwarAku mencintai kelasmuKamu membantuku 'tuk melihatBahwa untuk hidup bahagiaBelajar adalah kuncinyaKamu memahami muridmuKamu perhatian dan pandaiKamu guru terbaik yang pernah adaAku tahu itu dari awal kita bertemuAku memperhatikan kata-katamuKata-kata dari seorang guru sejatiKamu lebih dari teladan terbaikSebagai guru, kamu adalah bintangPuisi Hari Guru 4Guruku A+Karya Chaeril AnwarMataku terperosok ke depanKala engkau memasuki kelasEngkau seorang guru yang lucuEngkau seorang guru yang kerenEngkau pintar, imut, dan ramahEngkau yang menolong kamiDan bila aku menilaimuBagiku, engkau A+Puisi Hari Guru 5Didikan KerasKarya Chairil AnwarKetika aku memasuki kelasmu, aku berpikirTantangan apa yang akan kau berikan padakuKamu memberiku motivasi untuk melewatinyaDan menolak kelemahan yang meragukan diriKamu sungguh telah membuka pikirankuDengan kebijakan, keras dan ketegasanKamu membantuku untuk melihat atasMenemukan tujuan yang harus kucapaiKamu mengeluarkanku dari kegalauanTerima kasihku atas jerih payahmuApa yang kau ajarkan akan menumbuhkankuPerhatianmu sangat menyentuh hati dan pikirankuAku akan selalu mengingat jeweranmuAku berharap semua guru sepertimuPuisi Hari Guru 6Guruku Nomor SatuKarya Chairil AnwarDengan namamu yang pengasih dan bahagia karena kamu adalah gurukuAku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkanSebagai seorang teladan, kamu menginspirasikuUntuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapaiDengan kebaikanmu, aku memperhatikanmuTiap hari kamu menanamkan benih-benihDengan motivasi dan pengalaman hidupmuAgar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusuksesKamu menolongku mengembangkan potensikuAku berterima kasih untuk semua jasa-jasamuAku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkataSebagai seorang guru, kamu nomor satu!Puisi Hari Guru 7GurukuKarya KH A Mustofa Bisri Gus MusKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?Puisi Hari Guru 8GurukuKarya Asty KusumadewiDengan letih kau mengajarikuDengan sabar kau mengajarikuDengan hati kau mengajarikuDengan senyum kau mengajarikuArti dari sebuah rasa ikhlasArti dari sebuah rasa tulusItulah definisi dari dirimuGuru terbaikkuKau ajarkan semua hal baruMembacaMenulisBerceritaHingga aku pandai dalam mengejaGuruku,Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuakuPenuh kasih sayang kau berikan padakuTerima kasih atas dedikasimuSemoga engkau sehat selaluPuisi Hari Guru 9Pena Sang GuruKarya Mesdiana, gurukuTak pernah bosan menari-nari di dirikuMenuliskan banyak warna di jiwakuCoretan lembut, hangat menyentuh kalbukuPena guruku hebatKarena penanya aku tak telatTugas-tugasku tak lambatWalau panas matahari menyengat hingga hujan lebatPena guruku sangat mengagumkanAku pun terbuai anganDunia akan kuguncangkanMenuju sebuah pencapaianKuingin penaku seperti miliknyaMenggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsaHasil penamu tak kunjung penuh maknaKaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwaPuisi Hari Guru 10Pesan untuk GurukuKarya Lisa Ardhian Widhia SariDalam lirih keluh di bibirkuAku benar tak maksud membencimu, wahai gurukuEgo kami masih bangkitkan raguKesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisuDi relung terdalam, aku juga pernah sadarKelabunya di mataku, kau tetaplah pengajarMengalirkan bakti tanpa ingkarDemi negeri agar tidak buyarPuisi Hari Guru 11GurukuKarya AliEngkau selalu sabar dalam menghadapi kuEngkau selalu tabah memberikan ilmuOh guru ku,Engkau selalu sayang kepada kuMeski aku membuatmu marahOh guru ku,Engkau memilihku atau membimbingku di jalan yang lurusEngkau membuat ku sukses hingga saat iniPuisi Hari Guru 12Sang PengabdiKarya ZanizaSetiap pagi kau susuri jalan berdebuBerpacu waktu demi waktuTak hirau deru kendaraan lengkingan knalpotTak hirau dingin memagutKala sang penguasa langit tuangkan cawannyaWajah-wajah lugu haus kan ilmuMenari-nari di pelupuk mata menungguUntaian kata demi kata terucap seribu maknaUntaian kata demi kata terucap penyejuk jiwaRuang persegi jadi saksi bisu pengabdianmuMenyaksikan tingkah polah sang penerusCanda tawa penghangat suasanaHening sepi berkutat dengan soalLengking suara kala adu argumenRuang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmuEntah berapa tinta tergores di papan putihEntah berapa lisan terucap sarat maknaEntah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksiEntah berapa ajaran budi kau tanamkanWaktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi Berserah diri mengharap kasih ilahiIlmu kau beri harap kan berartiSatu persatu sang penerus silih bergantiTumbuh menjadi tunas-tunas negeriKau tetap di sini setia mengabdiSampai masa kan berakhir nantiPuisi Hari Guru 13Tombak KeberhasilankuKarya Amanda Nurdhana DPena menari di atas kertaskuMenuliskan setiap kata yang kau ucapkanMemberikan secercah cahaya dalam kegelapanMenuntunku menuju jalan kesuksesanWalau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmuKau selalu mendampingiku menuju cita-citakuMengajariku hal-hal baruDengan sabar kau membimbingkuWalau sikap nakalku kadang mengganggumuSungguh besar pengabdianmuUntuk mencerdaskan generasi mudamuTerima kasih kuucapkan untukmuGurukuKau adalah orang tua keduakuKan kukenang selalu jasamuSekali lagi kuucapkan terima kasih untukmuSemoga selalu bahagia hidupmuKebaikan akan selalu menyertaimuPuisi Hari Guru 14GurukuKarya NurwawanSetiap hari kau bagi ilmumuDengan keikhlasan dan kesabaranSetiap hari kau bimbing akuDengan nasehatmu yang penuh maknaGuruku,Tak pernah lelah kau ajar akuSelalu semangat setiap tugas muGuruku terima kasih,Atas semua pengorbananmu untukkuMaafkan salahku jika kau pernah terluka dengan katakuGuruku, kau tak kan pernah terlupakan dalam hidupkuPuisi Hari Guru 15GuruKarya Lukman Hakim SaifuddinTanpa Guru tak kan ada yang kita tahuTanpa Guru tak kan ada yang kita mampuTanpa Guru kita hanyalah debu yang terbang tak berarahDitiup angin tak tentu arahGuruUcapanmu adalah petunjuk kamiTindakanmu adalah teladan kamiRidlamu adalah kunci sukses kamiDan doamu, doamu adalah berkah tak bertepiMaka, jika ada yang bertanya pada diri iniSiapakah yang paling berjasa kepada diri ini?Maka namamu yang akan kusebut pertama kaliKarena ibu dan ayah adalah juga guru utama kamiPuisi Hari Guru 16Sebatang KapurOleh Iroh RohmawatiDeretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegakSuara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kamiTanpa mengenal lelah kau terus mendidik kamiMeski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adilGuru...Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masaDengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantukDan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupanPuisi Hari Guru 17Pipit KecilKarya Zuarni, S. jumpa kita, Kami bukan siapa-siapaHanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbukaKami hanya berputar... berputar...Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kamiAwal jumpa kita Kami bukan apa-apaHanya sobekan-sobekan kertas tak bermaknaMenunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kamiMerangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkanGuruku... lihatlah pipitmuKami telah seperkasa garuda, selincah merpatiDengan ilmu dan petuahmuPicing mata nanar telah sejelita mentari siang hariLangkah seok... telah mantap menapaki jalan tajam beronakKini pipitmu...Telah siap terbang... terbang memetik cita-cita kehidupanDia meninggalkanSecuil sejarah hidup kami di Hari Guru 18Bersamamu, GurukuKarya Yoga Permana WijayaKetika aku menatap langitTingginya takkan dapat kuraih berjinjitTapi tatkala aku menatapnya bersamamu, gurukuAku dapat menggapai cita setinggi ituKetika aku memandang samuderaHamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dadaTapi tatkala aku memandangnya bersamamu, gurukuAku bisa merangkul mimpi seluas ituKetika aku melihat gunungBeratnya takkan mampu kupikul di punggungTapi tatkala aku melihatnya bersamamu, gurukuAku mampu mengangkat ilmu seberat ituItulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terimaBerkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain duniaTuk mengubahnya menjadi bekal kehidupanMaka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunungTerhatur terima kasih untukmu, Hari Guru 19Jangan Ajari Aku Korupsi, GurukuKarya Abdul HakimKureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmuKurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmuSenyum sapa salammu setia menyambut kedatangankuTanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmuAku mungkin bukan anak yang pintarAku ingin meraup ilmu yang engkau ajarIlmumu aku goreskan dengan ujung penaDi atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasaKuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwaAku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angkaAku mungkin bukan anak yang layak menyandang juaraAku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asaAku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masaAku ingin guruku memberi angka apa adanyaBukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdayaMenipu diriku... orang tua... dan seluruh bangsaMeski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsaTerpaksa memberi angka yang cetar membahanaDi bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa jangan ajari aku korupsiBeri kami angka sesuai bukti yang engkau milikiItulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagiAgar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakikiMampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisiBukan emas palsu yang menipu diri sendiriGuruku... Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan Hari Guru 20Pahlawan yang terlupakanKarya Ahmad Muslim Mabrur UmarCermatilah sajak sederhana ini, kawanSajak yang terkisah dari sosok sederhana pulaSosok yang terkadang terlupakanSosok yang sering tak dianggapIalah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawanTerka-lah kiranya siapa pahlawan iniIngatlah lagi kiranya apa jasanyaIa tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perangUcap, sabar dan kata hati menjadi senjatanyaKeberhasilanmu kawan, itulah jasanyaCerdasmu dan cerdasku itu pula jasanyaBukan ia yang diharap menangNamun suksesmu dan sukseskulah menangnyaDapatkah kiranya jawab siapa pahlawan iniKarenanyalah kudapat tulis sajak iniKarenanyalah kau dapat baca sajak iniJuluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasaMungkin telah teringat olehmu kawanMungkin telah kau terka jawabnyaIalah pahlawan dan orang tua keduaIalah guru, sang pahlawan yang Hari Guru 21Jasamu Tak TerbalasKarya Saraswitha Shinta HapsariKetika ilmuku gelap gulitaEngkaulah pelitanyaKetika ilmuku butuh cahayaEngkaulah penerangnyaKau bagi ilmuMenerangi otakkuSeolah engkau berkata"Rajinlah belajar muridku.. Agar kau sukses nantinya.."Batinmu...Padamu guru-gurukuAku haturkan rasa hormatkuUntukmu guru-gurukuAku ucapkan terima kasihAtas ilmu yg telah kau bagi pada murid-muridmuJasamu tak kan pernah terbalasSelamat hari pahlawan..Untukmu pahlawan tanpa tanda jasaTerima kasihku...Karna tanpamuAku terjatuh di alam kebodohanPuisi Hari Guru 22Sang GuruKarya Fitriana MunawarohTentang kegelapan...Tentang buta pada zaman dahulu kala....Tentang kebodohan yang merajalela....Dan tentang sosok penumpas itu semua....Ialah sang guru....Sosok yang ikhlas berbagi ilmu....1, 2, 3 ,4 dan seterusnya....Harapnya tetap tak lekang dimakan usia....Tetap tak basi dari sebuah tradisi....Dia tetap mulia...Dengan segala wibawanya....Masa depan?Jangan kau tanyakan....Aku dan kamulah sang harapan...Menjadi lebih hebat dari apa yang ia ajarkan....Maka genggamlah apa yang ia percayakan...Puisi Hari Guru 23Di Hari Guru Karya Marzuli Ridwan Al-bantanyPagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras Dari dalam jiwaku Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuhDi dedaun kering Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi Rumput-rumput teki Di wajahmu melukiskan hari esok untukku Untuk teman-teman sekelas dan sebangku dengankuKau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian Yang mesti dirawat sepanjang masa Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha KuasaPerajut Asa, Penyambung Mimpi Karya Hang Irfan Setiap harimu berdiri Memandangi jiwa penuh mimpi Beralun kata penuh makna Membuka jalan penuh asaSegelas ilmu yang tersaji Seteguk amal yang kunikmati Sebuhul pesan berbalut kasih Merajut harap menutup perihKadang bibirmu bergetar hebat Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat Meski lelah ucapmu membimbing Keputusasaanmu tak bergemingWahai insan perajut asa Meski diri kadang tak kuasa Memendam amarah mengumbar murka Namun hati masih terbukaPuisi Hari Guru 24Sebatang Rotan Karya Muhammad SapikriKalau bukanlah disebabkan sebatang rotan ituTak akan mungkin aku mengenal namamuSaat sebatang rotan melecut di tubuhkuDisitulah aku memahami rasa sakitRasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnyaDia adalah guru mengajikuDi setiap malamnya, ia selalu melirihkan doaAgar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak muliaSebesar apapun namamu nantiJangan kau lupa dengan sebatang rotan ituBiarpun kini rotan itu telah rapuh dan patahRotan itu juga yang telah membesarkan namamuPuisi Hari Guru 25Guruku, Melati di Ujung Laman Karya AdinBersamamu rekah yang berketap di puncak malamTidak jua ranum di ujung pagiNamun titis embun masih jua mampu hembuskan harapPadamu yang masih igaukan fitriDalam dekap yang erat di buhul lelapLangkah kakimu telah pecah di dalam leachBerkubang segala lantangTentang suara yang tak jua pikirkan siangBertekak membentuk lukaBertukak hingga kau tersiksaSetelah riuh tengkujuh subuhKau masih hangat menyeduh tadahManis gula di ujung madahAda aku diselip dalam ratibmuSenyummu tetap manis melati di ujung lamanTingkahmu rentak zapin zaman berzamanSegalamu adalah pedomanPuisi Hari Guru 26Sumber IlmukuKarya DadenargabismaGuru kau adalah sumber ilmukuSumber ilmu yang telah lamaku cari danKini telah mengisi perjalanan hidupkuGuru keramahan sikapmu seakanMempermudah masuknya berbagaiMacam ilmu yang bermanfaat untukkuyang Haus akan Ilmudan akan menjadi sebuah petunjukuntuk Perjalanan hidupkuGuru saat kau memberikanilmu kepadaku Hatiini mengetahui harapanmuagar ilmu yang kau BerikanAkan berguna diperjalanan hidupku kelakGuru kumerasa terkadang diri initelah MengecewakanmuDengan sikapku dan ku belum mampu untukMengendalikan emosi yang ada didalam jiwakuGuru untuk semua ilmu yang telah kau berikan kepadakuKuhanya mampu berterimakasihDanku berjanji tak akanku Hari Guru 27Pahlawan yang TerlupakanKarya Ahmad Muslim Mabrur UmarCermatilah sajak sederhana ini, kawanSajak yang terkisah dari sosok sederhana pulaSosok yang terkadang terlupakanSosok yang sering tak dianggapIalah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawanTerka-lah kiranya siapa pahlawan iniIngatlah lagi kiranya apa jasanyaIa tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perangUcap, sabar dan kata hati menjadi senjatanyaKeberhasilanmu kawan, itulah jasanyaCerdasmu dan cerdasku itu pula jasanyaBukan ia yang diharap menangNamun suksesmu dan suksesmulah menangnyaDapatkah kiranya jawab siapa pahlawan iniKarenanyalah kudapat tulis sajak iniKarenanyalah kau dapat baca sajak iniJuluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasaMungkin telah teringat olehmu kawanMungkin telah kau terka jawabnyaIalah pahlawan dan orang tua keduaIalah guru, sang pahlawan yang terlupakanPuisi Hari Guru 28Sang PenerangkuKarya Linda MiliasariWahai sang lentera hatiDi saat kugelap akan ilmuKaulah penerang mendatangikuKau membuatku beranjak dari kebutaan ilmuDengan sabar dan senangKau mendidik kami setiap hariCoretan kisah penuh artiTak lekang habis materi yang engkau kasihPembuka cakrawala dunia iniUntaian mimpi penuh kasihMasa depanku terlihat cerah karenamuJasamu sangat berartiTakkan bisa pernah tergantiKehadiranmu pasti KunantiSelamat Hari Guru Simak Video "Peringati Hari Guru, Siswa SD di Sidrap Buat Prakarya dari Barang Bekas" [GambasVideo 20detik] alk/hsr PuisiUntuk Hari Guru 6 Puisi Untuk Hari Guru. Di bawah ini 6 Puisi untuk Hari Guru yang Menyentuh Hati 1. Guruku Pahlawanku (karya: Ozy V. Alandika) Guruku adalah pahlawanku Yang tak pernah lelah mengajariku Mengenalkan dunia melalui buku Membuat aku tak berhenti untuk merindu Guruku adalah pahlawanku Dialah pelita negeri Dengan sabar mengajariku TagArchives: puisi matematika. Misteri Surat Ancaman Guru Matematika. Author: Makanya, begitu ada salah seorang profesi guru yang entah salah entah benar, beberapa lapisan masyarakat yang dulu waktu kecil mungkin ada dendam pribadi dengan gurunya, atau bercita-cita jadi guru tapi kandas di tengah jalan, atau mungkin pernah ditolak cintanya
Seorangmurid biasanya membuat puisi lucu untuk guru saat mendapatkan tugas dari bapak atau ibu guru. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tak jarang para guru memberikan tugas kepada muridnya untuk menulis sebuah puisi. Puisi yang dibuat umumnya menggunakan diksi yang puitis dan memiliki makna yang dalam. Tetapi, tidak semua murid bisa membuat puisi dengan kata-kata yang puitis. Misalnya
ONe2O5C.
  • 4fay09yvs1.pages.dev/298
  • 4fay09yvs1.pages.dev/156
  • 4fay09yvs1.pages.dev/209
  • 4fay09yvs1.pages.dev/34
  • 4fay09yvs1.pages.dev/46
  • 4fay09yvs1.pages.dev/55
  • 4fay09yvs1.pages.dev/393
  • 4fay09yvs1.pages.dev/253
  • puisi matematika untuk guru